Senin, 09 April 2018

Pernyataan Ja'far bin Abu Thalib

setelah bertahun-tahun berdakwah di negeri Mekkah, Rasulullah saw dan pengikutnya mendapatkan banyak perlawanan dan penganiayaan dari suku Quraisy dan para pembesarnya. oleh karena itu, Rasul mengirim beberapa umatnya untuk hijrah ke negeri yang lebih aman untuk beribadah kepada Allah. Salah satu negeri yang menjadi tujuan hijrah pada saat itu adalah Habasyah.

Negeri Habasyah dipimpin oleh raja Najasyi, negerinya adalah pengikut ajaran nabi Isa alaihi salam. pada saat Ja'far sampai di Habasyah, beliau bertemu dengan raja Najasyi dan melakukan percakapan dengan hujjah yang nyata mengenai agama Islam yang dibawa oleh nabi Muhammad saw.

raja Najasyi bertanya, "kenapa Muhammad mengirim kalian kesini?"
Ja'far menjawab, "karena kalian dari ahlul kitab, beriman kepada Allah dan menjauhkan larangan."

dari percakapan diatas, dapat dilihat dengan jelas bahwa Ja'far mengenal para ahli kitab dengan baik. mereka adalah pengikut nabi Isa as yang taat, para ulama yang menguasai kitabnya, beriman kepada Allah yang satu, dan taat terhadap apa yang dilarang oleh Allah swt. para ahli kitab adalah orang-orang yang baik, yang beriman, yang percaya kepada akhirat.

kemudian Ja'far diminta untuk melanjutkan pernyataannya, beliau berkata
"wahai raja, kami sebelumnya dari bangsa yang bodoh, menyembah patung yang kami buat dari batu dan kayu. kami memakan bangkai, kami melakukan hal-hal keji, kami berpecah belah, yang kuat menginjak yang lemah, sehingga Allah mengutus seorang Rasul kepada kami, yaitu yang diketahui keturunannya, kejujurannya, dan dapat dipercaya, dan ia mengajak kami untuk menyembah tuhan yang satu dan melarang menyembah kepada apa-apa yang disembah oleh orang tua kami dari batu dan kayu."

kemudian Amr bin Ash, seorang utusan dari Quraisy menyela dan membela diri, katanya
"kalian telah menghina tuhan kami yang agung. kami tidak menyembah tuhan kami dari kayu dan batu, kami menyembah arwah yang kami sebut sebagai perantara pendekatan kepada Allah."

meskipun telah disela oleh Amr, raja Najasyi tetap membela Ja'far dan mempersilahkan dia untuk melanjutkan pernyataannya.

pada baris percapakan ini, kita tersadar akan suatu hal, bahwa ternyata orang-orang yang menyembah berhala itu mengaku kalau mereka melakukan yang demikian itu untuk mendekatkan diri kepada Allah. mereka telah mengenal Allah tapi mereka tersesatkan oleh persangkaannya sendiri.

kejahiliyahan Quraisy bukanlah tidak mengenal siapa tuhan mereka, tapi mereka telah berlaku syirik kepada Allah swt. Rasul diutus untuk meluruskan kerusakan akidah yang ada, untuk menyembah kepada tuhan yang satu, tanpa bergantung kepada perantara apapun.